Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks
"Vaksin HPV ini dianjurkan dilakukan pada orang berusia 10 tahun karena kekebalan tubuhnya masih baik dan dia belum terpapar virus tersebut," kata dokter Genekologi Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Andijono di Jakarta, Jumat (16/9).
Dia mengatakan vaksin bagi orang yang belum menikah atau belum melakukan hubungan seksual diberikan dalam dua tahap. "Misalnya sekarang dia sudah divaksin, nanti satu tahun kemudian diberikan vaksin lanjutannya," kata dia.
Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks -- Dokter menyarankan vaksin HPV untuk mencegah berbagai penyakit salah satunya kanker serviks dilakukan sejak dini saat anak usia 10 tahun.
Langkah ini diperlukan untuk pencegahan terinveksi HPV dan mencegah dari kanker serviks dan penyakit lainnya. Umumnya penularan virus HPV melalui hubungan seks, namun sekitar 15 persen penularan HPV bisa terjadi dari nonseksual. Vaksinasi juga dapat diberikan kepada orang yang telah menikah atau telah aktif berhubungan seksual, tetapi dosis vaksin yang diberikan akan berbeda.
"Untuk orang yang sudah menikah diberikan vaksin HPV sebanyak tiga kali. Misanya saat ini telah melakukan vaksin, vaksin lanjutan akan diberikan pada dua bulan berikutnya dan vaksin terakhir akan diberikan enam bulan berikutnya," kata Andijono.
Namun bagi orang yang sudah aktif berhubungan suami istri, sebelum diberi vaksin akan diperiksa apakah orang tersebut sudah terinfeksi HPV atau tidak.
Selain itu untuk mencegahnya, dia juga menyarankan untuk melakukan skrining (penapisan) dengan pap smear, IVA atau DNAHPV untuk mengetahui seseorang itu telah terinfeksi HPV atau tidak. "HPV tidak seperti virus influenza yang kalau terinfeksi orang dapat merasakan gejalanya. Terinfeksi HPV tidak menimbulkan gejala-gejala sehingga orang tersebut tidak sadar," kata dia.
Jika melakukan pemeriksaan dan terdeteksi secara dini maka prakanker serviks dapat diobati dengan baik sebelum menjadi kanker dan menyebar. Menurut Andijono kebanyakan pasien terkena kanker serviks berobat kepadanya sudah stadium tiga.
"Jadi selama ini pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit, dan ketika periksa ke saya kankernya sudah stadium tiga, jika sudah begitu harapan hidupnya tinggal setahun," kata dia.
Kanker serviks atau kanker mulut rahim ini tidak terjadi tiba-tiba, biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun setelah terinfeksi HPV. Ketika seorang perempuan terinfeksi tipe-tipe tertentu dari HPV dan sistem imun tubuhnya tak mampu membersihkan virus tersebut, maka sel-sel yang abnormal dapat berkembang di permukaan serviks.
Bila tidak diobati atau terdeteksi dini, sel-sel abnormal akan berkembang menjadi pra kanker dan secara bertahap menjadi kanker. "Perubahan menjadi kanker terjadi dalam kurun waktu 3-20 tahun, tetapi rata-rata 10 tahun," kata dia.
Sumber: Antara/Republika
Dia mengatakan vaksin bagi orang yang belum menikah atau belum melakukan hubungan seksual diberikan dalam dua tahap. "Misalnya sekarang dia sudah divaksin, nanti satu tahun kemudian diberikan vaksin lanjutannya," kata dia.
Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks -- Dokter menyarankan vaksin HPV untuk mencegah berbagai penyakit salah satunya kanker serviks dilakukan sejak dini saat anak usia 10 tahun.
Langkah ini diperlukan untuk pencegahan terinveksi HPV dan mencegah dari kanker serviks dan penyakit lainnya. Umumnya penularan virus HPV melalui hubungan seks, namun sekitar 15 persen penularan HPV bisa terjadi dari nonseksual. Vaksinasi juga dapat diberikan kepada orang yang telah menikah atau telah aktif berhubungan seksual, tetapi dosis vaksin yang diberikan akan berbeda.
"Untuk orang yang sudah menikah diberikan vaksin HPV sebanyak tiga kali. Misanya saat ini telah melakukan vaksin, vaksin lanjutan akan diberikan pada dua bulan berikutnya dan vaksin terakhir akan diberikan enam bulan berikutnya," kata Andijono.
Namun bagi orang yang sudah aktif berhubungan suami istri, sebelum diberi vaksin akan diperiksa apakah orang tersebut sudah terinfeksi HPV atau tidak.
Selain itu untuk mencegahnya, dia juga menyarankan untuk melakukan skrining (penapisan) dengan pap smear, IVA atau DNAHPV untuk mengetahui seseorang itu telah terinfeksi HPV atau tidak. "HPV tidak seperti virus influenza yang kalau terinfeksi orang dapat merasakan gejalanya. Terinfeksi HPV tidak menimbulkan gejala-gejala sehingga orang tersebut tidak sadar," kata dia.
Jika melakukan pemeriksaan dan terdeteksi secara dini maka prakanker serviks dapat diobati dengan baik sebelum menjadi kanker dan menyebar. Menurut Andijono kebanyakan pasien terkena kanker serviks berobat kepadanya sudah stadium tiga.
"Jadi selama ini pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit, dan ketika periksa ke saya kankernya sudah stadium tiga, jika sudah begitu harapan hidupnya tinggal setahun," kata dia.
Kanker serviks atau kanker mulut rahim ini tidak terjadi tiba-tiba, biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun setelah terinfeksi HPV. Ketika seorang perempuan terinfeksi tipe-tipe tertentu dari HPV dan sistem imun tubuhnya tak mampu membersihkan virus tersebut, maka sel-sel yang abnormal dapat berkembang di permukaan serviks.
Bila tidak diobati atau terdeteksi dini, sel-sel abnormal akan berkembang menjadi pra kanker dan secara bertahap menjadi kanker. "Perubahan menjadi kanker terjadi dalam kurun waktu 3-20 tahun, tetapi rata-rata 10 tahun," kata dia.
Sumber: Antara/Republika
No comments: