Liverpool lolos ke final Liga Champion, Libas Villarreal Tiga Gol Tanpa Balas
Liverpool lolos ke final Liga Champion, Libas Villarreal Tiga Gol Tanpa Balas - Tiga gol tanpa balas, The Reds berhasil mengalahkan tamunya, Villarreal. Dengan kemenangan tersebut, Liverpool lolos ke final Liga Champion dengan agregat 3-1.
Mereka akan menghadapi Sevilla, yang pada saat bersamaan menang 3-1
atas Shakhtar Donetsk.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Anfield, Jumat (6/5) dini hari WIB, Liverpool langsung menekan sejak kick-off. Beberapa kali mereka mengancam pertahanan Villarreal lewat serangan yang dibangun dari sisi sayap.
Di menit-menit awal, barisan belakang Villarreal nyaris membuat blunder ketika mereka salah mengantisipasi sebuah umpan silang dari kiri. Namun, sebelum bola dikuasai oleh pemain Liverpool, kiper Villarreal, Alphonse Areola, lebih dulu berhasil mengamankannya.
Kendati begitu, Liverpool tetap sukses mencetak gol di menit-menit awal laga. Ketika pertandingan memasuki menit ke-7, gawang Villarreal bobol lewat sebuah serangan cepat. Kesalahan mengantisipasi dari pemain belakang Villareal menyebabkan gol bunuh diri.
Para pemain Liverpool mengarahkan bola ke kanan, ke arah Nathaniel Clyne berdiri tanpa pengawal. Clyne lalu melepaskan umpan silang ke kotak penalti, yang masih bisa dihalau oleh Areola. Bola kemudian dikembalikan lagi ke depan gawang Villarreal oleh Roberto Firmino, dan berbelok masuk ke dalam gawang Villarreal setelah mengenai gelandang Villarreal, Bruno Soriano.
Setelah gol itu, Liverpool dengan gencar menekan pertahanan Villarreal. The Yellow Submarine dibuat kesulitan untuk membangun serangan dan mengkreasikan peluang. Di setengah jam pertama, peluang Villarreal hanya berasal dari sundulan Soriano yang masih bisa diblok.
Berbeda dengan Liverpool yang masih sempat mendapatkan beberapa kans, di antaranya via tendangan Adam Lallana yang masih melenceng tipis pada menit ke-13. Lalu, pada menit ke-31, Dejan Lovren melakukan sundulan menyambut umpan dari James Milner, tetapi masih bisa dihentikan oleh Areola.
Menjelang babak pertama berakhir, Villarreal masih sempat mendapatkan satu kans via penyerang andalan mereka, Cedric Bakambu. Tetapi, tendangan kaki kanannya dari dala kotak penalti bisa digagalkan oleh kiper Liverpool, Simon Mignolet.
Di babak kedua, Liverpool tidak mengendurkan tekanan mereka. Hasilnya, pada menit ke-63, tim besutan Juergen Klopp tersebut berhasil menggandakan keunggulan.
Firmino berperan penting. Mendapatkan bola tepat di depan kotak penalti Villarreal, gelandang asal Brasil itu langsung mengirimkan umpan terobosan kepada Daniel Sturridge. Barisan pertahanan Villarreal lengah, Sturridge berada dalam posisi onside. Lalu, dengan kaki kiri, Sturridge melepaskan tendangan datar dan mengubah skor menjadi 2-0.
Tertinggal dua gol membuat Villarreal tertekan. Pelatih mereka, Marcelino, lantas memasukkan pencetak gol ke gawang Liverpool di leg I, Adrian Lopez, dan menarik keluar Roberto Soldado. Kendati begitu, masuknya Adrian tetap tidak mengubah keadaan. Para pemain Villarreal tetap kesulitan melepaskan umpan kunci ke depan sebagai suplai untuk Adrian ataupun Bakambu.
Di tengah usaha untuk mengejar ketertinggalan, atau minimal membuat satu gol tandang, Villarreal harus bermain dengan 10 orang. Pada menit ke-71, Victor Ruiz mendapatkan kartu kuning kedua setelah menginjak kaki Lallana tepat di depan kotak penalti Villarreal.
Liverpool mendapatkan tendangan bebas sebagai ’hadiah’ atas pelanggaran Ruiz itu, namun tendangan bebas yang dieksekusi oleh Philippe Coutinho masih mengenai pagar pemain.
Marcellino kemudian memasukkan pemain bertahan lainnya, Daniel Bonera, dan menarik keluar Jonathan dos Santos. Tetapi, masuknya Bonera juga tidak membuat pertahanan Villarreal lebih kokoh.
Pada menit ke-81, Liverpool justru memperbesar keunggulan mereka menjadi 3-0. Diawali oleh serangan (lagi-lagi) Firmino dari kiri, bola nyaris disambar oleh Sturridge yang berdiri tepat di depan gawang Villarreal. Namun, Sturridge gagal menyepak bola. Kendati begitu, bola berhasil dibelokkan oleh Lallana, yang berdiri tidak jauh dari Sturridge. Liverpool pun mengunci tiket mereka ke laga final
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Anfield, Jumat (6/5) dini hari WIB, Liverpool langsung menekan sejak kick-off. Beberapa kali mereka mengancam pertahanan Villarreal lewat serangan yang dibangun dari sisi sayap.
Di menit-menit awal, barisan belakang Villarreal nyaris membuat blunder ketika mereka salah mengantisipasi sebuah umpan silang dari kiri. Namun, sebelum bola dikuasai oleh pemain Liverpool, kiper Villarreal, Alphonse Areola, lebih dulu berhasil mengamankannya.
Kendati begitu, Liverpool tetap sukses mencetak gol di menit-menit awal laga. Ketika pertandingan memasuki menit ke-7, gawang Villarreal bobol lewat sebuah serangan cepat. Kesalahan mengantisipasi dari pemain belakang Villareal menyebabkan gol bunuh diri.
Para pemain Liverpool mengarahkan bola ke kanan, ke arah Nathaniel Clyne berdiri tanpa pengawal. Clyne lalu melepaskan umpan silang ke kotak penalti, yang masih bisa dihalau oleh Areola. Bola kemudian dikembalikan lagi ke depan gawang Villarreal oleh Roberto Firmino, dan berbelok masuk ke dalam gawang Villarreal setelah mengenai gelandang Villarreal, Bruno Soriano.
Setelah gol itu, Liverpool dengan gencar menekan pertahanan Villarreal. The Yellow Submarine dibuat kesulitan untuk membangun serangan dan mengkreasikan peluang. Di setengah jam pertama, peluang Villarreal hanya berasal dari sundulan Soriano yang masih bisa diblok.
Berbeda dengan Liverpool yang masih sempat mendapatkan beberapa kans, di antaranya via tendangan Adam Lallana yang masih melenceng tipis pada menit ke-13. Lalu, pada menit ke-31, Dejan Lovren melakukan sundulan menyambut umpan dari James Milner, tetapi masih bisa dihentikan oleh Areola.
Menjelang babak pertama berakhir, Villarreal masih sempat mendapatkan satu kans via penyerang andalan mereka, Cedric Bakambu. Tetapi, tendangan kaki kanannya dari dala kotak penalti bisa digagalkan oleh kiper Liverpool, Simon Mignolet.
Di babak kedua, Liverpool tidak mengendurkan tekanan mereka. Hasilnya, pada menit ke-63, tim besutan Juergen Klopp tersebut berhasil menggandakan keunggulan.
Firmino berperan penting. Mendapatkan bola tepat di depan kotak penalti Villarreal, gelandang asal Brasil itu langsung mengirimkan umpan terobosan kepada Daniel Sturridge. Barisan pertahanan Villarreal lengah, Sturridge berada dalam posisi onside. Lalu, dengan kaki kiri, Sturridge melepaskan tendangan datar dan mengubah skor menjadi 2-0.
Tertinggal dua gol membuat Villarreal tertekan. Pelatih mereka, Marcelino, lantas memasukkan pencetak gol ke gawang Liverpool di leg I, Adrian Lopez, dan menarik keluar Roberto Soldado. Kendati begitu, masuknya Adrian tetap tidak mengubah keadaan. Para pemain Villarreal tetap kesulitan melepaskan umpan kunci ke depan sebagai suplai untuk Adrian ataupun Bakambu.
Di tengah usaha untuk mengejar ketertinggalan, atau minimal membuat satu gol tandang, Villarreal harus bermain dengan 10 orang. Pada menit ke-71, Victor Ruiz mendapatkan kartu kuning kedua setelah menginjak kaki Lallana tepat di depan kotak penalti Villarreal.
Liverpool mendapatkan tendangan bebas sebagai ’hadiah’ atas pelanggaran Ruiz itu, namun tendangan bebas yang dieksekusi oleh Philippe Coutinho masih mengenai pagar pemain.
Marcellino kemudian memasukkan pemain bertahan lainnya, Daniel Bonera, dan menarik keluar Jonathan dos Santos. Tetapi, masuknya Bonera juga tidak membuat pertahanan Villarreal lebih kokoh.
Pada menit ke-81, Liverpool justru memperbesar keunggulan mereka menjadi 3-0. Diawali oleh serangan (lagi-lagi) Firmino dari kiri, bola nyaris disambar oleh Sturridge yang berdiri tepat di depan gawang Villarreal. Namun, Sturridge gagal menyepak bola. Kendati begitu, bola berhasil dibelokkan oleh Lallana, yang berdiri tidak jauh dari Sturridge. Liverpool pun mengunci tiket mereka ke laga final
No comments: