Petani Jual Rumah Gara-gara Harga Karet Anjlok
Petani Jual Rumah Gara-gara Harga Karet Anjlok. |
MARTAPURA - Kondisi perekonomian semakin sulit, akibat anjloknya harga karet dan sawit. Akibatnya, banyak petani terlilit utang dan menjual rumah serta kebun.
Di Kabupaten OKU Timur, dampak anjloknya harga sawit dan karet membuat petani, membiarkan lahan mereka terbengkalai.
Harga sawit hanya Rp 400/Kg dan karet mingguan Rp 6 ribu/Kg membuat petani sengaja tak melakukan aktivitas di kebun. “Sekarang petani sawit sengaja membiarkan sawitnya menjadi bubur di pohon daripada panen. Begitu juga petani karet, harganya rendah banyak petani kehilangan pendapatan,” ujar Heryanto, anggota Komisi I DPRD OKU Timur, kemarin.
Akibat tak ada pemasukan inilah, diakui Heryanto, banyak petani terlilit hutang dan angsuran kredit di bank.
Bahkan banyak petani terpaksa menjual rumah dan kebun untuk membayar hutang di bank. “Contohnya, di sentra karet di Desa Margotani. Selama ini, geliat perekonomian sangat bagus, sekarang ada 20 rumah dijual,’’ujarnya.
Pengakuan serupa diungkap Untung Harmono warga Desa Margotani juga anggota DPRD OKU Timur.
Sementara, Pemimpin Bank Sumsel Babel Cabang Martapura, Bermandi Akil dikonfirmasi membenarkan ada nasabah terlambat membayar angsuran kredit akibat anjloknya harga karet.
Diakui Normandi, kondisi ini tidak berpengaruh terhadap tinggi kredit macet di Bank Sumsel Babel. “Tapi kredit kita tidak seluruhnya untuk investasi karet, juga usaha penggilingan padi, manisan dan lainnya,” ujarnya.
No comments: